
EKSPRESI EGALITER, MOTIF BATIK BANYUMAS
Oleh: Purwanto
Dosen Jurusan Seni Rupa
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Pada dasarnya kebudayaan dalam suatu masyarakat dirajut dan digunakan sebagai jaringan yang mengatur norma dan perilaku masyarakatnya sendiri, termasuk dalam upaya memenuhi kebutuhan estetisnya. Diakibatkan oleh faktor historis dan geografis yang dimiliki masyarakat Banyumas, mereka memiliki satuan ikatan budaya yang disebut sebagai budaya Banyumasan. Karakteristik budaya tersebut bersifat, demokratis, apa adanya, merakyat, tidak mengenal strata sosial, jujur, dan egaliter. Sikap budaya tersebut identik dengan tokoh Bawor dalam pewayangan atau senjata Kudi milik masyarakat Banyumas. Di samping Banyumas memiliki kekayaan kesenian pertunjukan yang bersifat kerakyatan, juga memiliki tradisi dalam pembuatan seni kerajinan batik. Motif batik tradisional Banyumas yang tergolong dalam kelompok batik pedalaman pada dasarnya masih memiliki kedekatan dengan ciri batik pedalaman tersebut, khususnya dalam tata warna yang masih menggunakan warna dasar wedel dan sogan namun pada tata motif yang digunakan batik Banyumas memiliki ciri yang spesifik, yaitu mudah dipahami hubungan antara nama dan bentuk motifnya, cenderung ikonik, struktur motifnya bersahaja, relatif tidak rumit, tidak menunjukkan fungsi yang spesifik, dan dapat digunakan oleh siapapun. Batik Banyumas tersebut pada dasarnya mengekspresikan nilai-nilai kebudayaan masyarakatnya, bersifat merakyat dan egaliter.
Kata kunci: egaliter, ikonik, Jonasan, batik Banyumas
Link PDF